Rabu, 17 Oktober 2012

GS1 GDSN

 
Didalam sebuah hubungan perdagangan, yang pertama dibutuhkan adalah menentukan siapa dan dimana kita berada dan apa yang harus perdagangkan. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini,
GS1 telah membangun kunci identifiikasi yaitu Global Location Number (GLN) dan Global Trade Item Number ( GTIN). Kunci-kunci ini harus dipergunakan secara tepat mengikuti peraturan GS1 seperti :
- Peraturan pengalokasian GTIN (Kapan harus merubah sebuah GTIN)
- Peraturan pengalokasian GLN (bagaimana cara memberi nomor GLN)
- Spesifikasi barcode atau Radio frequency
- Peraturan-peraturan lainnya (penempatan simbol, atribut pada kemasan dll.)
Kunci-kunci itu sendiri tidak menyediakan informasi yang cukup, mereka dilengkapi dengan atribut yang menerangkan misalnya penjelasan mengenai item, lokasi, harga, ukuran, kemasan, nama, alamat dll. Atribut standar ini mendukung hubungan antara mitra dagang dan disebut Master Data Salah satu dari atribut ini adalah kode Global Product Classification (GPC) yang menunjukan jenis produk mana yang dijadikan trade item dan masuk kelompok mana produk tersebut. Atribut ini memegang peran kunci didalam proses penelusuran.
Sebagai tambahan, format dan konsep bisnis didalam standar yang berbeda ( seperti EAN COM, XML dan AIDC ) untuk seluruh atribut disimpan didalam sebuah pusat penyimpanan yang kita sebut Global Data Dictionary (GDD). GDD menjamin penggunaan secara konsisten dari atribut-atribut ini didalam semua standar e-business yang dibangun oleh GS1.
Mengapa sinkronisasi ?
Saat ini para mitra dagang menghadapi biaya tinggi yang tidak diperlukan sehubungan adanya masalah dengan master data, seperti informasi supply chain tidak efisien dan data yang tidak akurat didalam transaksi. Invoice yang salah merupakan salah satu bagian besar yang bertanggung jawab atas penambahan biaya untuk hal tersebut. Sebagai tambahan, globalisasi perdagangan menghasilkan percepatan kebutuhan arus barang antar perusahaan dan pengawasan yang lebih baik pada proses dijalur supply, hal tersebut dapat dicapai melalui komunikasi yang sinkron diantara mitra bisnis.
Dengan melanjutkan sinkronisasi/hamonisasi master data, diantara?sistim kita dan sistim di mitra bisnis , kita akan yakin bahwa kita mempunyai master data yang sama didalam seluruh sistim. Hal ini akan membuat kita berdagang secara global, meningkatkan ketepatan data diantara kita dan mitra bisnis dan menghapuskan biaya di jalur supply.
Apa itu GDSN dan Bagaimana Cara Kerjanya ?
GDSN adalah sebuah sistim yang mendistribusikan data supplier(manufaktur) dan retailer sehingga memungkinkan harmonisasi untuk atribut secara real time. Supplier dan retail yang ingin saling mengsinkronisasi item, lokasi perusahaan dan data harga harus menyiapkan langkah-langkah berikut ini:



  • Supplier menyiapkan data internal dan system yang sesuai dengan standar GS1 ( GTIN,GLN, etc).
  • Supplier upload data ke sebuah source data pool yang mereka pilih ( in-house atau pihak ketiga). Source data pool harus disertifikasi oleh GS1.
  • Data pool mengirimkan informasi dasar mengenai masing-masing item(atau perusahaan) kepada Global Registry. Global Registry akan menyimpan informasi tersebut dan lokasi data pool dari masing-masing item.
  • Retailer, search global registry melalui data pool yang mereka pilih untuk item atau perusahaan yang mereka mau daftarkan.Global registry akan mengidentifikasi source data pool dari item atau perusahaan yang diminta.
  • Menggunakan sebuah mesin sinkronisasi, mitra bisnis melakukan proses publikasi.,kemudian informasi item atau perusahaan secara otomatis dan terus menerus disinkronisasi diantara masing-masing data pool mereka.
Beberapa aspek kunci dari GDSN adalah:
  • Model ini mendukung sekumpulan data pool.
  • Manufaktur dan retailer mempunyai single point entry ke GDS Network.
  • Manufaktur dan retailer tidak mempunyai akses langsung ke Global Registry, kecuali kalau mereka mempunyai data pool sendiri.
  • Trade item didalam GDSN diidentifikasi menggunakan GTIN, GLN dari data source dan Target Market (TM).
  • Perusahaan didalam GDSN diidentifikasi menggunakan GLN.
Sumber : GS1 Indonesia, www.gs1.or.id